LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
“TINGKAH LAKU”
DISUSUN
OLEH:
NAMA
KELOMPOK : DELPI YULIASARI (F1B013001)
DEWI EKA ARIYANI (F1B013003)
PERA MAYASARI (F1B013025)
RAFIQAH (F1B013035)
ZAMHARI (F1B013045)
Kelompok
: 5 (lima)
Hari/
tanggal : 20 november 2013
Dosen
pembimbing : Drs. Yunofrizal
Nama
asisten :
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
TINGKAH LAKU
I.
TUJUAN
Setelah
melakukan kegiatan tentang tentang gerak pada hewan dan tumbuhan, Mahaisiwa
mampu :
1. Mengenal
3 macam gerak tropis pada tumbuhan.
2. Mengenal
3 bentuk reaksi/perilaku hewan terhadap berbagai rangsangan.
3. Mengenal
reaksi hewan yang bersifat phototaksis, positif dan negatif.
II.
LANDASAN TEORI
A.
TINGKAH
LAKU TUMBUHAN
Setiap organisme
mampu menerima rangsang yang disebut IRITABILITAS, dan mampu pula menanggapi
rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak.
Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau
sebagian dari tubuh.
1.
GERAK ETIONOM
Gerak etivnom
merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari
luar. Berdasarkan hubungan antara arah respons gerakan dengan arah asal
rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, taksis, dan
nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan, maka disebut: gerak
tropisme. Jika yang bergerak seluruh bagian tumbuhan disebut gerak taksis. JIka
gerakannya itu tidakl dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, disebut gerak
nasti. Untuk lebih jelasnya pelajari uraian berikut:
a. Tropisme
Tropisme adalah:
gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya : cabang, daun, kuncup bunga,
atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila
gerak itu menuju sumber rangsangan dan tropisme negatifapabila gerak itu
menjahui rangsangan.
Ditinjau dari
macam sumber rangsangan, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi: fototropisme,
geotropism, hidropisme, kemotropisme, tiqmotropisme
b. Fototropisme
Fototropisme
adalah: gerak bagian tumbuhan karenarangsanga cahaya. Gerakan bagian tumbuhan
yang menuju kearah cahaya disebut: Fototropisme positif. Sedangkan gerakan
bagian tumbuhan yang menjauhi cahaya disebut : Fototropisme negative
c. Geotropisme
Geotropisme
adalah pengaruh grafitasi bumi. Jika
arah gerakan menuju rangsang disebut: geotropisme positif . misal: gerak akar
menuju tanah . Jika arah gerakan menjauhi rangsang disebut: geotropisme
negative misal gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
d. Hidrotropisme
Hidrotropisme
adalah: gerak bagian tumbuhan rangsangan air. Jika gerakan itu mendekatia air
disebut hidritropisme positif. Misal: akar tanaman bergerak menuju tempat yang
banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut: hidrotropisme
negative. Misal: gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas menjauhi air.
e. Kemotropisme
Kemotropisme
adalah: gerak bagian tumbuhan karma rangsangan zat kimia. Jika gerakannya
mendekati zat kimia disebut: kemotropisme positif. Contoh: gerak akar menuju
zat didalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia disebut: kemotropisme
negative. Contoh: gerak akar menjauhi daun.
f. Tigmotropisme
Tigmotropisme
adalah: gerak bagian tumbuhan karena danya rangsangan sentuhan pada satu sisi
atau persinggangan. Contoh: ujung sulur ketimun, ketela rambat, semangka,
cipluhan, dan lain-lain.
B.TAKSIS
Taksis adalah:
gerak seluruh tubuh atau gerak berpindah tempat bagian dari tubuh tumbuhan yang
arah berpindahnya dipengaruhi rangasangan. Gerakan yang arahnya mendekati
sumber rangsangan disebut: taksis positif. Dan yang menjauhi sumber rangsangan taksis
negative, Macam atau sumber rangsangan taksis meliputi: Cahaya, zat kimia, dan
rangsang listrik. Jika rangsangan berupa zat kimia, gerak itu disebut:
kemotaksis. Jika rangsangan yang dating berupa cahaya disebut fototaksis. Jika
rangsangan berupa listrik disebut: galuanotaksis
C.NASTI
Nasti adalah:
gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasti antara
lain: Fotonasti, Niktinasti, Tigmonasti/seismonasti, Termonasti, Haptonasti,
Hidronasti, Nasti kompleks
1.
Fotonasti
Fotonasti adalah: gerak nasti yang
disebabkan oleh rangsangan cahaya. Misalnya: gerakan mekarnya bunga pukul empat
(mrabilis jalapa)
2.
Niktinasti
Niktinasti
adalah: gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut: juga
gerak tidur. Misalnya: pada malam hari daun-daun tumbuhan polong-polongan akan
menutup dan membuika keesokan harinya ketikia matahari terbit.
3.
Tigmonasti
Tignonasti
adalah: gerakan nasti yang disebabkan rangsang sentuhan atau getaran. Misalnya:
gerak menutupnya daun Sikejut atau putrid malu (mimosa pudika) jika disentuh
4.
Termonasti
Termonasti:
gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu, seperti mekarnya bunga tulip
dan Crocus.
5.
Haptonasti
Haptonasti
adalah: gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivor yang disebabkan oleh
sentuhan serangga. Misalnya: Dionaca sejenis tumbuhan perangkap lalat sangat
sensitive terhadap sentuhan.
6.
Hidronasti
Hidronasti
adalah: gerak yang terjadi terhadap keadaan air. Misalnya: gerak menggulungnya
daun padi dan daun sore (Cimbopogan nardas) jika keadaan kurang air
7.
Nasti kopmpleks
Nasti kompleks
adalah: gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor sekaligus seperti:
karbondioksida, PH, temperature dan kadar kalsium. Contoh: gerak membuka dan
menutupnya stomata pada daun.
2. GERAK ENDONOM/OTONOM.
Gerak endonom
disebabkan oleh rangsangan atau factor-faktor yang diduga berasal dari dalam
tumbuhan itu sendiri. Gerak ini dikenal pula sebagi gerak spontan dari tumbuhan
karma tumbuhan melakukan gerakan secara spontan, tanpa adanya mengarah
rangsangan dari luar.
Gerak hidonom yang
paling umum adalah: mutasi . Mutasi adalah: gerak ujung batang yang sedang
tumbuh atau organ lain seperti daun, stolon, tangkai bunga, dan akar yang
gerakannya membentuk lintasan melingkar diudara. Gerak endonom yang lain
adalah: gerak higroshopis. Higroshopis adalah: gerak bagian tumbuhan yang
disebabkan oleh tumbuhan kadarv air didalam bagian tumbuhan.
Contohnya:
pecahnya kulit buah polong-polongan, pecahnya kulit buah tumbuhan pacar air,
membuka kotak spora, tumbuhan lumut dan paku saat mengeluarkan spora(Widiastuti,
2002: 243-244).
B.
TINGKAH
LAKU HEWAN
Hewan sebagai
komponen biotic dari ekosistem mempunyai karakteristik yang khas. Struktur
tubuh yang sangat lentur khususnya pada hewan invertebrate memungkinkan hewan
ini memiliki kemampuan mobilitas yang cukup tinggi. Dengan daya mobilitas yang
tinggi, hewan tersebut dapat bergerak bebas sesuai dengan kemampuan dan
nalurinya, apakah untuk mencari makan, menghindari dari predator, menjauhi
keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan, mencari pasangan untuk kawin dan
lain sebagainya.
Taksis dapat
diartikan sebagai pergerakan suatu organism sebagai respon terhadap adanya
stimulus eksternal yang mengenainya secara langsung. Pergerakan organism ini
dapat berlangsung ke arah stimulus (respon positif); berupa respon menjauhi
arah stimulus (respon negative) maupun bergerak kea rah tertentu dengan sudut
tertentu dari stimulus (Kikkawa, 1971; Gundevia, 1996). Sementara Michael
(1985) mengemukakan bahwa taksis merupakan arah dari orientasi-orientasi dan
gerakan-gerakan (positif dan negative) sesuai dengan rangsangan-rangsangan
alam. Kikkawa (1971) menyebutkan bahwa perubahan orientasi tubuh suatu organism
sebagai reaksi terhadap stimulus dan mempeertahankan posisinya sebelum
melakukan pergerakan disebut respon taksis.
Dengan demikian
bias dikatakan bahwa perilaaku taksis selaalu di dahului oleh suatu bentuk
respon taksis dan dilanjutkan dengan suatu pergerakan menuju atau menjauhi atau
ke arah tertentu dari stimulus yang diterima oleh suatu organism.Berdasarkan
jenis dari stimulus yang diterima oleh suatu organism daapat dibedakan menjadi:
1) Foto taksis adalah jenis taksis yang
disebabkan oleh adanya stimulus berupa cahaya.
2) Kemotaksis adalah jenis taksis yang
disebabkan oleh stimulus berupa zat kimia.
3) Aerotakssis adalaah jenis taksis yang
disebabkan oleh aadanya stimulus berupa kadar O2 di udara.
4) Geotaksis adalah jenis taksis yang
disebabkan oleh adanya stimulus berupa gaya gravitasi bumi.
5) Rhoeotaksis adalah jenis taksis yang
disebabkan oleh adanya stimulus berupa daya tahan
6) Thermotaaksis adalah jenis taksis yang
disebabkan oleh adanya stimulus berupa panas.
7) Tigmotaksis adalah jenis taksis yang
disebabkan oleh adanya stimulus berupa sentuhan.
8) Galvanotaksis adalah jenis taksis yang
disebabkan oleh adanya stimulus berupa listrik.
Sedangkan berdasarkan arahnya
(arah respon) taksisdapat dibedakan
menjadi :
1) Taksis positif apabila respon arahnya
mendekati rangsang/stimuli.
2) Taksis negative apabila respon arahnya
menjauhi rangsang/stimuli.
1. Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuhandapatdiartikansebagaisuatu
proses pertambahanukuranatau volume sertajumlahselsecara irreversible,
atautidakdapatkembalikebentuksemula. SedangkanPerkembanganadalahperistiwaperubahanbiologismenujukedewasaanmtidakdapatdinyatakandenganukurantetapidenganperubahanbentuktubuh
(metamorfosis) dantingkatkedewasaan.
Pada proses
pertumbuhanselaluterjadipeningkatan volume
danbobottubuhpeningkatanjumlahseldanprotoplasma. Berbedadenganpertumbuhan,
perkembanganbukanmerupakanbesaransehinggatidakdapatdiukur.Perkembanganpadatumbuhandiawalaisejakterjadifertilisasi.CalonTumbuhanakanberubahbentukdarisebuahtelur
yang dibuahimenjadizigot, embrio, danakhirnyamenjadisebatangpohon. Proses pertumbuhandanperkembanganpadatumbuhandiawalidenganaktivitassintetisbahanmentah
(bahanbaku) berupamolekulsederhanadanmolekulkompleks. Tahapan yang
dilaluiselamamelangsungkan proses tersebutadalahsebagaiberikut :
a.Tahap pembelahan sel, yaitu sel
induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.Tahap
pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c.Tahap
pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu(Syamsuri, 2006: 116).
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
Faktor-faktor yang
mempengaruhipertumbuhandanperkembangantanaman :
a. Faktor Internal
o
Gen
Setiapjenistumbuhanmembawa gen
untuksifat-sifattertentu, sepertiberbatang tinggi
atauberbatangrendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dandidukungoleh
lingkungan yang sesuaiakan.memperlihatkanpertumbuhan
yang baik.
o
Hormon
Hormonpadatumbuhanjugamemegangperananpentingdalam proses perkembangandan
pertumbuhan.
Auksin :
untukmembantuperpanjangansel
Giberelin :untukpemanjangandanpembelahansel
Sitokinin :
untukmenggiatkanpembelahansel
Etilen :untukmempercepatbuahmenjadimatang
Asamtraumalin :
Merangsangpemebelahansel di bagiantumbuhan yang luka
Kalin :
Merangsangpembentukan organ tumbuhansbb :
- Rizokalin
: Untuk
pembentukan akar
-
Aulokalin
: Untuk pembentukan batang
- Filokalin
: Untuk pembentukan daun
-
Antokalin :
Untuk pembentukan bunga(Hasibuan, 2009: 49).
b. Faktor Eksternal
o
Air
Fungsi air antaralain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga
merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
o
Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggirendahsuhumenjadisalahsatufaktor yang menentukantumbuhkembang,
reproduksidankelangsunganhidupdaritanaman.Suhu yang
baikbagitumbuhanadalahantara 22°C-37°C.Temperatur yang lebihataukurangdaribatas
normal tersebutdapatmengakibatkanpertumbuhan yang lambatatauberhenti.
o
Kelembaban Udara
Kadar air dalamudaradapatmempengaruhipertumbuhansertaperkembangantumbuhan.
Tempat yang lembabmenguntungkanbagitumbuhan di
manatumbuhandapatmendapatkan air lebihmudahsertaberkurangnyapenguapan yang
akanberdampakpadapembentukansel yang lebihcepat.
o
Cahaya Matahari
Sinar matahari sangatdibutuhkanolehtanamanuntukdapatmelakukanfotosintesis
(khususnyatumbuhanhijau).Jikasuatutanamankekurangancahayamatahari,
makatanamanitubisatampakpucatdanwarnatanamanitukekuning-kuningan
(etiolasi).Padakecambah, justrusinarmataharidapatmenghambat proses pertumbuhan.
o
Nutrien
Tumbuhanmemerlukannutrienuntukkelangsunganhidupnya.Nutrien yang
dibutuhkandalamjumlahbanyakdisebutunsurmakro
(makronutrien).Unsurmakromisalnyakarbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur,
kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium.Sedangkannutrien yang
dibutuhkantumbuhandalamjumlahsedikitdisebutunsurmikro
(Mikronutrien).Contohunsurmikroadalahklor, besi, boron, mangan, seng, tembaga,
danmolibdenum.
Kekurangannutrien di tanahatau media
tempattumbuhanhidupmenyebabakantumbuhanmengalamidefisiensi.Defisiensimengakibatkantumbuhanmenjaditumbuhdanberkembangdengantidaksempurna.
o
Kelembapan
Kelembapanadakaitannyadenganlajutranspirasimelaluidaun,
karenatranspirasiakanterkaitdenganlajupengangkutan air danunsurharaterlarut.
Jikakondisilembapdapatdipertahankan, akanbanyak air yang diserapdanlebihsedikit
yang diuapkan.
Kondisiinimendukungaktivitaspemanjanganselsehinggasel-sellebihcepatmencapaiukuranmaksimumdantumbuhanmembesar(Priadi,
2010 : 23-24).
III.
PELAKSANAAN PERCOBAAN
3.1
alat
dan bahan yang digunakan
3.1.1
alat
Ø gelas
plastik
Ø kotak
ukuran 20x20 cm2
Ø gelas
petri
Ø kertas
karbon
Ø pisau
3.1.2
bahan
·
tanah yang kering
·
cacing tanah 3 buah
·
kacang hijau secukunya
·
air secukupnya
·
tepung terigu
secukupnya
3.2
langkah
kerja
A.
Gerak
Pada Tumbuhan
1. Foto
tropisme
a. Rendam
biji kacang hijau krang lebih 15 biji
b. Isi
gelas plastik dengan tanah
c. Lubangi
kotak pada salah satu sisi
d. Basahi
tanah
e. Tanam
6 biji kacang hijau
f. Simpan
gelas tersebut pada kotak dan amati pada hari ke-3, 4 dan 5
2. Geo
tropisme
a. Rendam
biji kacang hijau kurang lebih 15 biji
b. Isi
gelas plastik dengan tanah yang lembab
c. Tanam
6 biji kacang hijau
d. Setelah
hari ke-2 miringkan gelas terebut dengan kemiringan kurang lebih 450,
amati pada hari ke-2, 3 dan 4
3. Hidro
tropisme
a. Isi
gelas dengan tanah basah pada setengah sisi, kemudian setengah sisinya diisi
tanah kering (untuk lebih mudahnya, sementara diberi pembatas kertas)
b. Tanam
biji kacang hijau kurang ebih 6 biji pada sekeliling permukaan tanah
c. Simpan
dan amati setelah hari ke-2, 3 dan 4
B.
Gerak
Pada Hewan
a. Sediakan
cawan petri dan kertas karon, berbentuk setengah lingkaran
b. Tutuplah
cawan petri dengan kertas karbon hingga setengah bagian menjadi gelap
c. Masukkan
seekor cacing tanah pada bagian cawan yang terkena cahaya
d. Amati
bagaimana gerakan cacing tersebut
e. Setelah
cacing sampai pada bagian / tempat yang gelap, angkatlah cacing tersebut,
kemudian taburi bekas / jejak cacing tersebut dengan sagu. Balikkan cawan petri
tersebut sehingga tampak adanya tepung yang menempel pada petri (sebagai
gambaran/jiplakan jejak gerakan cacing)
IV.
HASIL PENGAMATAN
1.
Gerak Pada Tumbuhan
A.
Tabel Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap ( Foto tropisme)
Hari ke-
|
Panjang (cm)
|
||
Kotak 1
|
Kotak 2
|
Kotak 3
|
|
3.
|
5,5 cm
|
4.5 cm
|
4,2 cm
|
4.
|
14 cm
|
13 cm
|
13,5 cm
|
5.
|
18 cm
|
19,5 cm
|
18,5 cm
|
B. Tabel
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat lembab ( Geo tropisme)
Hari ke-
|
Panjang (cm)
|
||
Kotak 1
|
Kotak 2
|
Kotak 3
|
|
2.
|
0,5 cm
|
1,9 cm
|
1,5 cm
|
3.
|
1 cm
|
2 cm
|
2,4 cm
|
4.
|
6,5 cm
|
8,5 cm
|
7 cm
|
C. Tabel
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat Hidro Tropisme
Hari ke-
|
Panjang (cm)
|
||
Kotak 1
|
Kotak 2
|
Kotak 3
|
|
2.
|
1 cm
|
0,9 cm
|
1,3 cm
|
3.
|
1,5 cm
|
1,5 cm
|
2,3 cm
|
4.
|
9 cm
|
9 cm
|
10 cm
|
Keterangan
pengamatan:
• Pada hari pertama penelitian, tumbuhyan
mulai berkecambah.
• Hari kedua akar dan batang mulai
bertambah panjang.
• Hari ketiga daun mulai menunjukkan
wujudnya.
• Hari kelima- terakhir kacang hijau sudah
menjadi tumbuhan yang utuh.
2.
Gerak pada hewan
Cawan petri ke-
|
Waktu yang diperlukan cacing tanah
|
1.
|
1,23 sekon
|
2.
|
2,35 sekon
|
3.
|
1,15 sekon
|
Keterangan :
Cacing tanah yang bergerak dari tempat
yang terkena sinar matahari berpindah ketempat yang gelap ( yang ditutup dengan
kertas karbon pada cawan petri)
V.
PEMBAHASAN
1.
Gerak Pada Tumbuhan
Setiap organisme
mampu menerima rangsang yang disebut IRITABILITAS, dan mampu pula menanggapi
rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak.
Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau
sebagian dari tubuh.
A.
GERAK ETIONOM
Gerak etivnom
merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari
luar. Berdasarkan hubungan antara arah respons gerakan dengan arah asal
rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, taksis, dan
nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan, maka disebut: gerak
tropisme. Jika yang bergerak seluruh bagian tumbuhan disebut gerak taksis. JIka
gerakannya itu tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, disebut gerak
nasti.
Pada pertumbuhan
biji kacang hijau di tempat gelap (Foto tropisme), berdasarkan data pengamatan
diperoleh bahwa pada kotak 1 pertumbuhan panjang tanamaan kacang hijau setiap
hari selalu meningkat. Pada hari ke 3 panjang tanaman tersebut sebesar 5,5 cm ;
pada pengamatan hari ke-4 bertambah panjang menjadi 14 cm ; dan begitu pula
pada pengamatan yang dilakukan pada hari ke 5 sebesar 18 cm.
Pada kotak ke-2
pertumbuhan panjang tanaman kacang hijau setiap hari juga meningkat. Pada hari
ke-3 pengamatan tanaman tersebut sebesar 4,5 cm ; pada hari ke-4 pengamatan
tinggi batang sebesar 13 cm ; dan pada hari ke -5 memiliki tinggi batang
sekitar 19,5 cm.
Pada kotak ke-3
pertumbuhan tanaman kacang hijau setiap hari meningkat. pada hari ke-3 tanaman bertambah tinggi menjadi
4,2 cm. Pada hari ke-4 pengamatan tinggi batang menjadi 13,5 cm dan pada hari
ke-5 batang menjadi setinggi 18,5 cm.
Yang memiliki
ciri – ciri pertumbuhan yakni batang berwarna kuning, daun menguning, pertumbuhan
batang cepat meninggi tapi batang terlihat lemas karena tidakterkena sinar
matahari.
Pada pertumbuhan
biji kacang hijau di tempat lembab ( Geo Tropisme) berdasarkan data pengamatan
diperoleh bahwa pertumbuhan batang kacang hijau pada kotak 1 hari ke-2
pengamatan panjangnya menjadi 0,5 cm, pada hari ke-3 pengamatan tinggi batang menjadi 1cm dan pada hari ke-4
pengamatan tinggi batang menjadi 6,5 cm.
Pada kotak 2
pertumbuhan panjang tanaman kacang hijau setiap hari juga bertambah panjang.
Pada hari ke-2 pengamatan batang bertambah tinggi menjadi 1,9 cm, pada hari
ke-3 pengamatan batang bertambah tinggi sebesar 2 cm dan pada hari ke-4 batang
bertambah tinggi menjadi 8,5 cm.
Pada kotak 3
pertumbuhan panjang kacang hijau juga mengalami pertumbuhan yang baik, dimana
batang tumbuh dengan baik. Pada hari ke-2 pengamatan batang bertambah tinggi
menjadi 1,5 cm. Pada hari ke-3 pengamatan batang bertambah tinggi sebesar 2,4
cm dan pada hari ke-4 pengamatan bertambah tinggi sebesar 7 cm.
Yang memiliki
ciri-ciri yaitu pertumbuhan batang yang lebih lambat dari pengamatan yang
fototropisme. Dan juga memiliki daun yang berwarna hijau karena dipengaruhi
oleh cahaya matahari dan batang kacang hijau membengkok ke arah sumber cahaya
(arah datangnya rangsangan).
Pengamatan
pertumbuhan biji kacang hijau di tempat Hidro Tropismeberdasarkan data
pengamtan diperoleh data bahwa pertumbuhan batang kacang hijau pada kotak 1
pada hari ke-2 batang bertambah tinggi sebesar 1 cm, pada hari ke-3 pengamatan
batang bertambah tinggi menjadi 1,5 cm dan pada hari ke-4 pengamatan batang
bertambah tinggi menjadi 9 cm.
Pada kotak 2
pertumbuhan biji kacang hijau pada hari ke-2 batang bertambah tinggi menjadi
0,9 cm, pada hari ke-3 pengamatan batang bertambah tinggi menjadi 1,5 cm dan pada hari ke-4 batang bertambah tinggi
menjadi 9 cm.
Pada kotak 3
pertumbuhan bijji kacang hijau pada hari ke-2 batang bertambah tinggi menjadi
1,3 cm, pada hari ke-3 batang kacang hijau bertambah tinggi menjadi 2,3 cm dan
pada hari ke-4 batang kacang hijau bertambah tinggi menjadi 10 cm.
Yang memiliki
ciri-ciri yaitu pertumbuhan batang kacang hijau lebih cepat dari pada
geotropisme. Dan memiliki batang berwarna hijau dan batang tumbuh lurus.
2.
Gerak pada Hewan
Gerak atau
tingkah laku hewan pada cacing yaitu gerak taksis yang merupakan pergerakan
suatu organism sebagai respon terhadap adanya stimulus eksternal yang
mengenainya secara langsung. Hal ini berdasarkan pada hasil pengamatan sebagai
berikut:
Pada cawan petri
1 cacing membutuhkan waktu untuk bergerak ke tempat yang gelap selama 1,23
detik. Sedangkan pada cawan petri 2 waktu yang dibutuhkan cacing untuk bergerak
selama 2,35 detik. Begitu pula pada cawan petri ke-3 cacing membutuhkan waktu
sekitar 1,15 detik untuk menjauhi rangsangan yakni sinar matahari karena
habitat asli cacing adalah di tempat lembab sehingga cacing tersebut akan
menjauhi temapt panas atau bercahaya.
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan gerak pada tumbuhan
dapat disimpulkan bahwa gerak pada tumbuhan ada 2 jenis gerak yaitu:
a. Gerak
yang terjadi secara spontan tanpa rangsangan disebut gerak autonom atau
endonom.
b. Gerak
yang terjadi karena adanya rangsangan disebut dengan paratonis atau etinom.
Gerak akibat adanya rangsangan ini terbagi :
·
Taksis yaitu pergerakan
seluruh bagian tanaman ke arah rangsangan
·
Tropis yaitu pergerakan
sebagian tanaman ke arah datangnya rangsangan
·
Nasti yaitu pergerakan
spontan dari tanaman terhadap rangsangan misalnya pada daun Mimosa Podica
Sedangakan pada pengamatan gerak hewan
dapat disimpulkan bahwa reaksi-reaksi atau perilaku hewan secara umum terbagi
dalam 3 kategori yaitu:
a. Tropisme
yaitu suatu gerakan memutar yang sederhana dimana seluruh tubuh atau bagian
utama yang menjadi berorientasi dalam suatu hubungan tertentu langsung ke arah
rangsangan
b. Taksis
yaitu gerak hewan yang mendekati atau menjauhi rangsangan
c. Kinesis
yaitu tidak ada gerakan secara langsung tetapi organisme tersebut bergerak
berputar dan terganggu
6.2.
Saran
Dalam mengukur tinggi kecambah,
harus dilakukan secara teliti.Dalam melakukan percobaan, hendaknya
memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi
lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan
itu baik dan valid.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Masih
adakah faktor lain selain cahaya yang dapat mempengaruhi gerakan pada hewan.
Jelaskan!
Jawab :
Ada yaitu suhu. Jika
suhu semakin meningkat maka lingkungan disekitar cacing tersebut tidak lembab
lagi sehingga cacing akan berpindah tempat mencari tempat baru yang lebih
lembab.
2. Mengapa
pertumbuhan tanaman selalu mengarah pada datangnya cahaya?
Jawab :
Karena cahaya mampu
mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman sehingga merangsang gerak fototaksis pada
tanaman tersebut
3. Jelaskan
perbedaan fotonasti dan fototaksis!
Jawab :
Fotonasti yaitu gerakan
yang disebabkan rangsangan yang spontan, sedangkan fototaksis yaitu gerakan
yang dipengaruhi oleh datangnya ahaya matahari contohnya tumbuhan yang ditanam
akan condong membengkok ke arah datangnya cahaya
DAFTAR
PUSTAKA
Hasibuan, Susi. 2009.
Biologi. Jakarta :Arya Duta.
Priadi, Arif. 2010.
Biologo Umum. Jakarta : Yudhistira.
Syamsuri, Istamar.
2006. Biologi. Jakarta : Erlangga
Widiastuti, Tri. 2002.
Tumbuhan Sekitar. Jakarta : Andi.
LAMPIRAN
Hari ke-3 Fototropisme
Hari ke-2 Geotropisme
Hari ke-2 Hidrotropisme
Hari ke-4 Fototropisme