Jumat, 24 Juli 2015

Sifat Manusia : Ingin Diakui


SIFAT MANUSIA_1
INGIN DIAKUI

Saya memahami satu sifat manusia, yaitu ingin diakui keberadaannya. Ternyata masalah ini tidak hanya terjadi di dunia shinobi, namun juga dalam kehidupan nyata. Merasa dirinya penting dan harus diakui oleh banyak orang. Tidak hanya diakui, namun juga ingin setiap perkataannya didengar dan dianggap penting. Banyak orang merasa tidak nyaman dalam suatu kelompok orang baru yang belum mengetahui dan memahami karakter orang tersebut. Menurut pemikiran saya itu dikarenakan tidak semua apa yang dikatakan dan dilakukan oleh seseorang menurut sudut pandang kelompok orang baru yang beragam jenis sifat dan wataknya itu menarik dan penting untuk disimak. Dan disaat apa yang dibicarakan dan dilakukan tidak mendapat perhatian penuh, sipelaku merasa dirinya tidak dianggap.
Manusia diciptakan dengan sifat dan watak yang berbeda, sungguh Maha Besar Sang Pencipta, dapat menciptakan manusia sebanyak itu dengan sifat yang berbeda. Namun, tidak semua manusia ingin diakui keberadaannya. Ada sifat manusia yang tidak ingin dirinya diketahui banyak orang, merasa dirinya tidak penting, atau bisa dikatakan bahwa ia tidak banyak peduli atau tidak tertarik dengan lingkungan sekitar.
Sebagai contoh, seorang teman saya, sebut saja namanya Dewi. Menurut pengamatan saya, ia tidak suka berada di kelompok orang baru. Bahkan ketika memang ia harus berada di kelompok orang baru, ia selalu saja menghindar. Ia mengatakan pada saya bahwa ia kurang bisa bersosialisasi dan daripada ia menjadi marah karena sifat orang baru yang ia tidak suka, jadi ia lebih baik pergi sampai ia memahami orang tersebut. Namun ia menyatakan ada kesulitan, ia kesulitan ketika ada laki-laki yang mencoba “mendekati”nya. Ia sadar bahwa ia akan menikah dan menerima orang baru dalam hidupnya, namun sejauh ini ia belum bisa untuk berhubungan lebih jauh. Butuh waktu, waktu yang dibutuhkannya.
Hal di atas berbeda dengan kasus yang ini, teman saya juga, Eka. Ia berbeda dengan Dewi, ia sangat suka bersosialisasi. Eka adala tipe orang yang banyak bicara, mungkin saja ia bercita-cita sebagai MC sebuah acara. Sayangnya, Eka merasa terkadang orang baru yang ia ajak berbincang kurang merespon dan tidak terlalu memperhatikan. Seolah-olah bahwa lawan bicara seperti mengabaikannya. Ia bertingkah seolah ia memang harus diperhatikan. Memang Eka adalah lawan bicara yang menarik, namun tidak semua bahan bicaraannya wajar dan menarik perhatian orang lain. Dan juga tidak semua orang menerima dan memberi umpan balik terhadap apa yang dikatakan Eka. Dari perasaan itulah, terkadang Eka malah menjadi berpikir negatif terhadap orang yang diajak bicara.
Saya jadi bingung untuk menyimpulkan kejadian di atas. Intinya, merasa ingin diakui adalah sifat normal manusia. Kita tidak bisa memungkirinya, bahwa manusia haus akan perhatian. Namun, jangan salahkan orang yang tidak ingin diakui, mungkin alasan mereka perlu kita dengar dan telaah.