Selasa, 18 Maret 2014

Film Horor Indonesia Tidak Mendidik



OPINI : Film Horor sekarang Tidak Mendidik

Film horor merupakan film yang bertemakan mistis, hantu/setan, atau berhubungan dengan dimensi dunia lain. Film horor di Indonesia sendiri sudah beredar sejak dulu bahkan menjadi tontonan favorit namun sekarang film horor dibuat tidak sesuai kriteria atau tidak patut dikatakan film horor. Dalam dunia perfilman Indonesia sekarang, film bergenre horor banyak diminati para penikmat film. Dari zaman dulu sekitar tahun 70’an film horor Indonesia sudah menjadi tontonan favorit berbagai kalangan. Jika kita mengingat film horor jaman dulu seperti Suzanna, film tersebut tidak hanya mengandung unsur horor namun juga unsur komedi.
Film horor jaman dahulu dalam proses pembuatannya benar-benar full, total sehingga hasilnya terlihat bagus. Cerita yang diusung pun biasanya adaptasi dari legenda suatu tempat atau dari kisah nyata yang sedang hangat-hangatnya dikalangan masyarakat, sehingga selain sebagai media hiburan juga sebagai media informasi. Berbeda dengan film horor sekarang dimana tema yang diusung terlalu mengada-ada bahkan bisa dikatakan tidak masuk akal seperti Suster Keramas, Suster Ngesot, Hantu Kesurupan dan lainnya.
Dalam suatu karya tulis atau pun film baik fiksi atau nonfiksi pasti terdapat pesan moral dalam karya tersebut. Dalam film horor pun terdapat pesan moral seperti untuk tidak mempercayai hal-hal mistis, tidak berbuat sembarangan di tempat asing dan masih banyak lagi. Namun, sering kita lihat dalam film-film di indonesia kurang menambahkan pesan moral padahal hal ini sangat penting bagi para penikmat film mengingat bahwa penikmat film berasal dari berbagai kalangan. Bahkan, sering dalam film-film sekarang mengajarkan sesuatu yang tidak penting dan tidak mendidik.
Film horor sekarang sering dikaitkan dengan porno atau seks. Dimana seperti kita tahu sendiri bahwa film horor sekarang pasti terdapat suatu adegan yang sebenarnya tidak pantas untuk ditayangkan karena anak-anak dibawah umur pun juga suka dengan film horor. Seperti kata seorang Penulis sekaligus comics asli Indonesia mengatakan bahwa film horor sekarang seperti KFC yang menjual paha-dada-paha-dada. Bagaimana tidak, sering kita lihat sendiri pasti terdapat tokoh yang berpakaian tidak wajar. Jika untuk meningkatkan rating seperti film barat, di negara barat itu hal yang wajar karena di sana negara liberal, bebas sedangkan di Indonesia seperti kita tahu sendiri Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mempunyai moral selayaknya seorang muslim.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa film horor dengan unsur komedi dan sedikit seks bisa menjadi favorit, dimana kebanyakan masyarakat bosan dengan sinetron bertemakan cinta atau romantis, cerita yang dibuat terlalu garing, membosankan dan ending cerita bisa dengan mudah ditebak.  Sehingga banyak sutradara yang beralih ke film genre horor atau dokumenter dimana film bergenre tersebut lebih dinikmati.