OPINI
: Film Horor sekarang Tidak Mendidik
Film
horor merupakan film yang bertemakan mistis, hantu/setan, atau berhubungan
dengan dimensi dunia lain. Film horor di Indonesia sendiri sudah beredar sejak
dulu bahkan menjadi tontonan favorit namun sekarang film horor dibuat tidak
sesuai kriteria atau tidak patut dikatakan film horor. Dalam dunia perfilman
Indonesia sekarang, film bergenre horor banyak diminati para penikmat film.
Dari zaman dulu sekitar tahun 70’an film horor Indonesia sudah menjadi tontonan
favorit berbagai kalangan. Jika kita mengingat film horor jaman dulu seperti
Suzanna, film tersebut tidak hanya mengandung unsur horor namun juga unsur
komedi.
Film
horor jaman dahulu dalam proses pembuatannya benar-benar full, total sehingga
hasilnya terlihat bagus. Cerita yang diusung pun biasanya adaptasi dari legenda
suatu tempat atau dari kisah nyata yang sedang hangat-hangatnya dikalangan
masyarakat, sehingga selain sebagai media hiburan juga sebagai media informasi.
Berbeda dengan film horor sekarang dimana tema yang diusung terlalu mengada-ada
bahkan bisa dikatakan tidak masuk akal seperti Suster Keramas, Suster Ngesot,
Hantu Kesurupan dan lainnya.
Dalam
suatu karya tulis atau pun film baik fiksi atau nonfiksi pasti terdapat pesan
moral dalam karya tersebut. Dalam film horor pun terdapat pesan moral seperti
untuk tidak mempercayai hal-hal mistis, tidak berbuat sembarangan di tempat
asing dan masih banyak lagi. Namun, sering kita lihat dalam film-film di
indonesia kurang menambahkan pesan moral padahal hal ini sangat penting bagi
para penikmat film mengingat bahwa penikmat film berasal dari berbagai
kalangan. Bahkan, sering dalam film-film sekarang mengajarkan sesuatu yang
tidak penting dan tidak mendidik.
Film
horor sekarang sering dikaitkan dengan porno atau seks. Dimana seperti kita
tahu sendiri bahwa film horor sekarang pasti terdapat suatu adegan yang
sebenarnya tidak pantas untuk ditayangkan karena anak-anak dibawah umur pun
juga suka dengan film horor. Seperti kata seorang Penulis sekaligus comics asli
Indonesia mengatakan bahwa film horor sekarang seperti KFC yang menjual
paha-dada-paha-dada. Bagaimana tidak, sering kita lihat sendiri pasti terdapat
tokoh yang berpakaian tidak wajar. Jika untuk meningkatkan rating seperti film
barat, di negara barat itu hal yang wajar karena di sana negara liberal, bebas
sedangkan di Indonesia seperti kita tahu sendiri Indonesia merupakan negara
yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia mempunyai moral selayaknya seorang muslim.
Namun
tidak dapat dipungkiri bahwa film horor dengan unsur komedi dan sedikit seks
bisa menjadi favorit, dimana kebanyakan masyarakat bosan dengan sinetron
bertemakan cinta atau romantis, cerita yang dibuat terlalu garing, membosankan
dan ending cerita bisa dengan mudah ditebak. Sehingga banyak sutradara yang beralih ke film
genre horor atau dokumenter dimana film bergenre tersebut lebih dinikmati.