Sejumlah besar celah pararel yang
berjarak sama adalah kisi difraksi, walaupun istilah kisi inteferensi mungkin
lebih sesuai. Kisi dapat dibuat dengan mesin
presisi berupa garis-garis pararel yang sangat halus dan teliti di atas pelat
kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis-garis tersebut berfungsi
sebagai celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli bisa digunakan
sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per sentimeter adalah
umum saat ini dan sangat berguna untuk pengukuran panjang gelombang dengan
tepat. Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi. Kisi
pantulan juga mungkin, dapat dibuat dengan membuat garis-garis halus pada permukaan
logam atau kaca dari mana cahaya dipantulkan dan dianalisis. Analisis ini pada
dasarnya sama untuk kisi transmisi.
Analisis kisi difraksi sangat mirip
dengan eksperimen celah ganda Young. Kita anggap berkas-berkas cahaya pararel
jatuh pada kisi. Kita juga menganggap bahwa celah-celah tersebut cukup sempit
sehingga difraksi oleh masing-masingnya menyebarkan cahaya dengan sudut yang
sangat besar pada layar yang jauh di belakang kisi, dan inteferensi dapat
terjadi dengan cahaya dari semua celah yang lain. Berkas cahaya yang melalui
setiap celah tanpa pembelokkan (θ =0 derajat) berinteferensi konstruktif untuk
menghasilkan garis terang di tengah layar. Inteferensi konstruktif juga dapat
terjadi pada sudut θ sedemikian rupa sehingga berkas dari celah yang bersisian
menempun jarak ekstra sejauh selisih l=perkallian orde dengan panjang
gelombangnya, di mana m marupakan bilangan bulat. Dengan demikian, jika d
adalah jarak antara celah, maka selisih l adalah perkalian jarak lebar antar
celah dengan sin θ, dan
Sin θ= mD/λ ……..…………………………..…..(2.2)
adalah kriteria
untuk mendapatkan maksimum terang dimana m=0,1,2, dan seterusnya. Persamaan ini
sama dengan situasi persamaan ganda, dan kembali m disebut orde dari pola
tersebut.
Bagaimanapun ada perbedaan penting
antara pola celah ganda dengan banyak celah. Maksimal yang terang lebih tajam
dan sempit untuk kisi. Mengapa demikian bisa dilihat sebagai berikut. Misalkan
sudut θ diperbesar sedikit di atas yang dibutuhkan untuk maksimum. Pada kasus
celah ganda, kedua gelombang hanya akan sedikit berbeda fase sehingga terjadi
inteferensi yang hampir konstruktif. Ini berarti maksimum akan lebar. Untuk
kisi, gelombang-gelombang dari dua celah yang bersisian juga tidak terlalu
berbeda fase. Tetapi gelombang dari satu celah dan gelombang lain dari yang
kedua yang berjarak beberapa ratus celah bisa tepat berlawanan fase, semua atau
hampir semua cahaya akan saling meniadakan dengan cara ini. Sebagai contoh,
misalkan sudut θ berbeda dari maksimum orde pertamanya sehingga panjang
lintasan ekstra untuk sepasang celah yang bersisian tidak tepat λ tetapi
1,0010λ. Gelombang yang melalui satu celah tunggal dan gelombang lain 500 celah
di bawahnya akan berbeda fase 1,500 λ atau tepat 3/2 sepasang gelombang
sehingga keduanya akan saling meniadakan. Sepasang celah, satu di bawah yang
dua ini, juga akan saling maniadakan. Artinya, cahaya dari celah 1 saling
meniadakan dengan cahaya dari celah 501; cahay dari celah 2 meniadakan yang
keluar dari celah 502, dan seterusnya. Dengan demikian bahkan dengan sudut yang
kecil yang berhubungan dengan panjang lintasan ekstra 1/ 1000 λ ada inteferefsi
destruktif yang banyak dan maksimum akan sangat sempit. Makin banyak garis pada
sebuah kisi makin tajam pula puncaknya. Karena sebanyak kisi menghasilkan garis
yang jauh lebih tajam dan lebih terang dari dua celah saja, ia merupakan alat
yang lebih tepat untuk mengukur panjang gelombang.