Baking soda
dan Baking powder adalah bahan
tambahan pangan (zat aditif) yang diperlukan dalam proses pembuatan/pemanggangan
roti/kue. Kedua bahan tersebut juga
memiliki rupa dan tekstur yang mirip yaitu berbentuk serbuk berwarna putih. Namun
sebenarnya kedua bahan ini memilki perbedaaan dari segi komposisi kimianya. Karena
memiliki komposisi bahan kimia yang berbeda, tentu saja reaksinya akan berbeda
ketika bertemu dengan bahan kimia lain, terutama dalam hal ini adalah
asam/cuka.
Berikut beberapa perbedaan
antara Baking soda dan Baking powder :
1.
Kandungan kimianya
Baking soda
atau juga dikenal sebagai soda kue adalah senyawa kimia dengan rumus kimia
NaHCO3 atau Natrium Bikarbonat/Sodium
bicarbonate. Jadi, Baking soda adalah senyawa campuran yang
mengandung 100% natrium bikarbonat,
artinya tidak memiliki komponen lain dalam senyawa ini. Sedangkan komponen
dalam Baking powder adalah natrium
bikarbonat dan komponen asam seperti cream of tartar, sodium
alumunium fosfat dan monokalsium fosfat. Artinya, Baking
powder adalah Baking soda yang
telah dicampurkan dengan bahan asam lainnya.
2.
Cara kerja dalam mengembangkan adonan
Baking soda
adalah senyawa kimia yang bersifat basa, sehingga membutuhkan bahan asam agar dapat
bereaksi dengan maksimal, seperti buttermilk,
lemon, yoghurt, madu, gula, cuka atau susu sehingga akan menghasilkan gelembung
karbondioksida yang menyebabkan adonan menjadi ringan dan mengembang naik. Sehingga
bahan adonan yang sudah mengembang harus segera dioven agar tidak kempes dan
kembali ke bentuk semula.
Sedangkan
Baking powder adalah senyawa campuran
antara natrium bikarbonat dengan bahan senyawa bersifat asam, sehingga tidak
memerlukan lagi bahan bersifat asam agar dapat bereaksi dan dapat digunakan
secara langsung. Jika baking powder
bertemu dengan cairan dan terkena panas akan membentuk karbondioksida. Dengan demikian,
setelah adonan dicampukan dengan baking
powder, maka perlu dibiarkan selama 1-2 jam agar adonan mengembang naik
(tergantung tingkat mengembang yang diinginkan).
3.
Kemampuan mengembangkan adonan
Berdasarkan
komponennya, maka Baking soda yang
murni 100% natrium bikarbonat jelas memiliki reaksi 3-4 kali lebih cepat dalam
mengembangkan adonan kue dibandingkan dengan Baking powder yang merupakan campuran baking soda dengan bahan lainnya.
Baking powder
ada 2 jenis yang beredar di pasaran, yaitu baking
powder single acting dan double acting. Untuk baking powder
jenis single acting, jika adonan sudah dicampurkan dengan baking powder jenis ini maka adonan harus segera diberi perlakuan
seperti dikukus atau dipanggang. Hal ini dikarenakan baking powder ini akan segera membentuk gelembung gas ketika
bercampur dengan adonan. Sedangkan untuk baking
powder jenis doble acting, akan bereaksi dalam 2 tahap
sehingga adonan kue perlu didiamkan terlebih dahulu sebelum dikukus atau
dipanggang. Pembentukan gelembung gas karbondioksida ini terjadi dalam 2 tahap
yaitu ketika adonan didiamkan maka gas karbondioksida akan dilepaskan di suhu
ruangan dan saat suhu menigkat ketika adonan dikukus atau dipanggang.
4.
Pengaruh pada rasa roti/kue
Meksipun
kedua bahan ini sama-sama sebagai bahan pengembang, namun tentu saja harus
ditambahkan dengan takaran yang pas dan sesuai agar tidak menghasilkan rasa
yang aneh pada roti/kue. Apa yang terjadi jika dalam menambahkan baking soda dan baking powder terlalu berlebih? Jika baking soda ditambahkan terlalu berlebih, maka tidak mempengaruhi
rasa pada roti/kue yang dihasilkan. Sebaliknya, jika baking powder yang ditambahkan terlalu berlebih, maka rasa roti/kue
yang dihasilkan akan terasa pahit. Alasannya adalah tingkat keasaman baking powder lebih tinggi dibanding baking soda yang bersifat alkali.
5.
Penggunaan/aplikasi pada jenis roti/kue
tertentu
Biasanya
baking soda digunakan untuk membuat
jenis cookies seperti roti, biskuit yang memberikan tekstur kering, garing dan
renyah pada kue. Sedangkan baking powder
digunakan untuk membuat bolu, bakpao, murfin,, kue cubit, martabak, yang memiliki
bahan yang relatif netral pada adonan.
Pada
beberapa kasus pembuatan roti/kue, biasanya tidak hanya menggunakan salah satu
pengembang ini. Biasanya menggunakan kedua bahan pengembang namun dengan
takaran yang sesuai dengan kebutuhan sehingga menghasilkan roti/kue yang bagus
dan enak.