Minggu, 06 Juni 2021

Tajuk Kenangan 1 : Personil Tim Krisis Skripsi

 

Tepat tanggal 03 bulan Juni 2021, dimana musim kemarau mulai menampakkan dirinya perlahan. Cuaca mulai gerah dan tukang minum es keliling mengibarkan bendera perangnya. Saat itu, aku mendapatkan 2 kabar berita sekaligus. Menurutku, keduanya adalah kabar yang sangat baik. Kabar pertama datang dari Eni, kawan seperjuangan ketika masa krisis kuliah, masa skripsi yang nasibnya tak menentu. Ia mengabarkan bahwa akan menyelenggarakan acara lamaran/hantaran pada malam minggu besok ini. Aku yang membaca kabar ini begitu bahagia, akhirnya dari kami berempat yang notabene mempunyai kisah asmara kurang beruntung, menjadi personil Tim Krisis Skripsi  pertama yang akan melangsungkan pernikahan. Meskipun ini baru acara hantaran, namun ini adalah suatu titik terang langkah selanjutnya. Namun, dari hati yang paling dalam, ada sedikit asa iri hati terhadapnya. Jujur saja, diumur kami yang lebih dari seperempat abad ini, saai ini adalah waktu yang sangat meresahkan, mulai muncul pertanyaan kapan.

Kabar kedua, yaitu undangan pernikahan dari seorang “teman lama yang entah benar-benar teman atau tidak”, ia mengirimkan undangan melalui pesan whatsapp. Undangan yang hanya diforward dari satu kontak ke kontak lain di daftar kontak dari nomor tak dikenal. Namun, diujung penutup undangan tertera namanya, seketika aku berpikir “oh, dia toh”. Tak ada basa-basi atau kalimat mengundang sebagai teman. Namun, karena aku baik, akhirnya aku yang menanyakan terkait hal undangan fisik dan lainnya. Wah, sungguh baik hati sekali kamu,Dai, pujiku kepada diri sendiri dalam hati.

Tim Krisis Skripsi terbentuk karena satu tujuan, yaitu kami ingin skripsi kami dibimbing oleh Bapak Dosen tersebut. Dosen divisi kimia analitik dan lingkungan yang notabene adalah dosen senior yang memiliki kejujuran dan ketelitian tingkat dewa, tidak pernah pilih kasih dan melakukan sesuai prosedur. Beliau adalah bapak Drs.Bambang Trihadi, MS. Meskipun banyak senior dan teman angkatan mengatakan akan merepotkan jika skripsi dengan beliau, namun rasa kagum kami melebihi apapun. Bahkan, sebenarnya sejak awal kuliah, aku tidak melirik divisi analitik karena merepotkan akan perhitungan-perhitungan yang rumit, namun setelah mengenal dan pernah diajari Beliau, kami mendadak menjadi fans. Sehingga, dengan cara lain aku mencari ide agar skripsi kami berhubungan dengan kimia analitik.

Aku yang notabene mengincar beliau, mulai membaca referensi mulai dari jurnal, skripsi dan karya ilmiah yang bisa dijadikan sebagai acuan.  Bahkan saat aku menjalani KKN di Pulau Enggano saat libur semester 6, aku bahkan browsing mengenai potensi alam di pulau enggano yang kira-kira bisa dimanfaatkan sebagai sampel penelitian. Aku bahkan membawa beberapa jurnal agar setelah KKN aku bisa mulai memikirkan ide/tema yang cocok untuk skripsi. Setelah KKN selesai, aku memantapkan diri untuk mengangkat rumput laut yang banyak tumbuh di perairan pulau Enggano, yaitu rumput laut jenis Eucheuma cottoni. Rumput laut jenis ini banyak sekali tumbuh di perairan Pulau Enggano, namun kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Sekitar 1 bulan setelah pendadaran KKN, aku dan temanku, Harsi, memberanikan diri untuk menemui Beliau guna mengemukakan pendapat kami tentang skripsi yang akan kami ajukan. Tergambar dengan jelas dalam ingatanku, kami menyampaikan ide tentang rumput laut tersebut di tangga gedung fakultas. Aku, Harsi, dan Beliau berdiri ditangga, dan kemudian beliau mengajak kami duduk di kursi menunggu. Dengan detak jantung yang sangat kencang dan hati yang gelisah, akhirnya beliau menyetujui mengenai tema yang kami ajukan dan bersyukurnya beliau juga bersedia membimbing skripsi tersebut. Bahkan beliau juga menyarankan agar mengajak 2 teman lagi agar terbentuk tim dimana akan memudahkan dalam hal pengerjaannya, baik pra,pelaksanaan dan pasca skripsi.

Itu adalah awal mula bagaimana tim Krisis Skripsi ini terbentuk. Akhirnya, aku dan Harsi, mulai menyebarkan berita bahwa kami mencari 2 anggota lagi terkait tema skripsi kepada kawan-kawan yang mengincar beliau. Akhirnya, ada 2 makhluk abstrak yang memang belum mendapat ide mengenai skripsi dan setuju menjadi anggota tim. Mereka semakin tertantang setelah mendengar sampel rumput laut akan diambil di ujung pulau Baai atau bahkan akan ke pulau Enggano yang jauh. Disaat teman-teman lain sedikit tak yakin mengenai ide skripsi itu, mereka berdua akhirnya setuju. Dua makhluk tersebut adalah Eni dan Reva. Mereka adalah kawan dekat sejak awal kuliah, sedangkan aku dan Harsi juga adalah kawan dekat dari awal kuliah.    

Harsi, aku mulai mengenalnya sejak awal kuliah. Entah bagaimana pertemuan kami, tapi aku memang dekat dengannya, mulai dari nomor absen berdekatan, aku 03, ia 05, duduk di kelas berdekatan, hingga saat aku berada dikeadaan terpuruk, ia pun tidak meninggalkanku. Bahkan, hingga saat ini, di tahun 2021, kami masih salaing bertukar kabar.

Eni, Sebenarnya kami sudah kenal sejak awal kuliah, namun kami beda kelas sehingga kami bertemu hanya saat mata kuliah umum saja. Secara tak sengaja, ternyata kami pernah satu kelompok saat masa orientasi mahasiswa baru tingkat fakultas. Kami juga sering bertemu jika mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi berkumpul, mungkin ini juga menjadi motivasi kami untuk lebih rajin dan ingin segera lulus terkait financial keluarga kami. Mau tidak mau, kami harus menyelesaikan kuliah tak lebih dari 8 semester, karena jika melebihi waktu tersebut, kami harus membayar uang UKT semester 9.  Memang benar, Allah menakdirkan kami untuk bertemu kembali dalam perang yang sesungguhnya.

Reva, sama halnya dengan eni. Aku tidak pernah satu kelas dengannya, bahkan kami jarang berinteraksi. Yang kutahu, Reva memang orang yang sedikit pendiam namun terkenal karena otaknya di atas rata-rata. Dianatara kami berempat, Reva adalah yang terpintar, hanya saja dia adalah tipe manusia yang pembawaannya santai. Sehingga, aku yang berkepribadian suka terburu-buru, kadang tidak sejalan dengannya yang santai. Namun, itu bukan halangan besar bagi tim kami, karena, motto kami adalah selesai lebih cepat dan tidak lagi membayar UKT semester 9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar