Senin, 06 September 2021

Sinopsis Buku “Waktu untuk Tidak Menikah”

         Buku Waktu untuk Tidak Menikah ini ditulis oleh Amanatia Junda. Buku ini merupakan karya pertama Beliau yang saya baca. Buku ini dicetak dan diterbitkan pertama kali pada Oktober 2018 oleh Penerbit Mojok. Buku ini memiliki tebal sekitar 180 halaman. Buku ini memiliki sampul depan berwana biru  dengan potret bagian tengkorak seorang perempuan dengan rambut dikuncir kuda yang terlihat sedang berdamai dengan dirinya sendiri. Buku dengan judul Waktu untuk Tidak Menikah ini memiliki ketertarikan tersendiri bagi seorang perempuan yang sudah cukup umur untuk suatu tahap menjadi hamba Allah sempurna, yaitu pernikahan namun memiliki sebuah keraguan untuk menuju jenjang tersebut. Mungkin ilustrasi itu adalah ilustrasi yang paling cocok untuk menggambarkan keadaan dalam cerpen tersebut.


Gambar Sampul Depan Buku Waktu untuk Tidak Menikah.

Buku Waktu untuk Tidak Menikah ini merupakan kumpulan cerpen. Buku ini menyajikan 14 cerita pendek diantaranya yaitu ‘Denyut Merah, Kuning, Kelabu’, ‘Prelude’, ‘Lantai Tiga Beringharjo’,’ Perkara di Kedai Serba-Serbi’, ‘Baru Menjadi Ibu’, ‘Pengintaian’, ‘Waktu untuk Tidak Menikah’, ‘Pada Jarak yang Memisahkan Kami’, ‘Abha’, ‘Sepasang Bulu Mata Merah’, ‘Planet Tanpa Gravitasi’, ‘Meributkan Tanah Tak Bertuan’, ‘Rinai di Natuna’, dan ‘Pisah Ranjang’.  Isi cerpen ini mengandung banyak makna yang kejadiannya ada diskeitar kita, mulai dari permasalahan sosial seperti dalam cerpen Sepasang Bulu Mata Merah. Selain itu, juga menceritakan permasalahan rumit pada diri sendiri. Karena terkadang, permasalahan-pemasalahan yang timbul dimulai dari permasalahan pada diri sendiri yang memberikan dampak pada lingkungan sosial sekitar, seperti dalam cerpen Perkara di Kedai Serba-Serbi, Pisah Ranjang, Lantai Tiga Beringharjo.

Tokoh dalam cerpen yang disajikan dalam buku ini secara keseluruhan adalah tokoh yang memiliki karakteristik dan watak yang terdapat pada orang-orang yang bisa kita jumpai, bahkan mungkin ada beberapa yang bisa jadi terdapat pada diri pembaca karena cerita dalam cerpen ini seperti relate dengan kehidupan sekitar. Misalnya seperti dalam Judul Utama cerpen ini, yaitu Nursri. Seorang wanita yang berumur hampir 30an tahun, dimana sudah mulai dicecar banyak pertanyaan mengenai kapan menikah. Namun, ia mengalami kebimbangan saat akhirnya ia menerima lamaran Laksmo, sang kondektur bus. Setelah  sebelumnya ia pernah patah hati lantaran pacarnya yang sesama buruh pabrik selingkuh dengan bakul kutang langganan Nursri. Disaat kisah cintanya kandas, disaat ibunya mulai mendesaknya untuk segera menikah, akhirnya ia menerima lamaran Laksmo, namun pada akhirnya dihari Akad ia mendapat kabar bahwa anak angkatnya jatuh sakit di Timalayah, daerah pabrik tempat ia bekerja sebelumnya. Sebenarnya Nursri mengalami kebimbangan batin, dalam hati yang terdalam, ia sadar ia tak cukup mencintai dan menyayangi Laksmo. Jasadnya memang sedang dirias oleh tukang rias pengantin untuk acara akadnya, namun hati dan pikirannya melayang jauh. Hingga ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan itu, karena bisa berakibat fatal jika diteruskan.

Selain itu, dalam cerpen Perkara di Kedai Serba-Serbi, tokoh utama dalam cerita ini mengalami gangguan batin atau ingatan. Dimana ternyata ia mengalami lupa ingatan atas apa yang telah ia lakukan, namun secara tidak sadar ia lupa dan menganggap perbuatan itu adalah perbuatan tetangga kamar kos sebelah. Ia merasa jengkel karena tetangga kamar kos sebelah selalu tidak membuang bekas pembalut, kemudian juga pernah terjadi lupa tidak menyimpan kembali celana dalamnya dan menginggakkan begitu saja celana dalam itu di kamar mandi umum. Ia mengomel seharian pada pacarnya, namun usut-punya usut, pacarnya sadar, bahwa kejadian-kejadian yang diceritakan wanita tu bukanlah tetangga kamar kos sebelah, melainkan ulahnya sendiri.

Cerpen lain yang disajikan juga memiliki konflik ringan, sederhana, tidak rumit seperti Shelock Holmes ataupun Detective Conan. Cerita-cerita itu bak kisah yang sering kita temui disekitar kita dengn berbagai genre.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar